Monday, 31 August 2009

MENYIASATI PACARAN JARAK JAUH


Cinta memang tak kenal tempat dan waktu, dimana saja perasaan itu bisa bersemi. Karena itu banyak bermunculan pasangan yang berbeda jarak dipisahkan, sungai, gunung, laut, sampai benua. Pasangan semacam ini memang punya tantangan sendiri. Jika kepercayaan dan cinta tak terlalu kuat, hubungan bisa gampang berantakan, berikut sedikit tips yang dapat dilakukan bagi kalian yang menjalani hubungan jarak jauh

1. Isi waktu kesendirian dengan hal bermanfaat.
Diakui godaan yang terbesar bila punya kekasih yang jauh adalah bete saat sendirian. Apalagi bila malam minggu tiba, di mana semua teman-teman sibuk pacaran dengan pasangan masing-masing. Kesepian dan juga iri tentu saja berkecamuk dalam diri. Kalau sudah begini, jangan pernah berpikir untuk mengakhiri hubungan. Lebih baik kamu menenggelamkan diri pada segala kesibukan yang positif arahnya. Kalaupun kamu harus menghadiri resepsi, tak ada salahnya mengajak adik atau teman dekat untuk menemani.

2. Selalu kirim foto terbaru.
Sebagai obat kangen, selain mengandalkan komunikasi juga nggak boleh lupa saling bertukar foto terbaru. Dengan begitu, selain tahu perkembangan dan perubahan rutinitas pasangan, kamu juga bisa tahu perubahan fisik yang dialami pasangan kamu. Jangan kaget kalau mendadak si dia berubah menjadi gemuk. Tentu saja cara pengiriman foto juga akan lebih mudah lewat e-mail.


3. Berantem Tak berarti putus
Pacaran jarak jauh bukan jaminan nggak akan pernah mengalami saat-saat berantem. Mungkin saja si dia mendengar gosip macem-macem tentang kamu yang tidak benar. Salah-salah tentu saja setiap kali pembicaraan akan dipadati dengan luapan kemarahan. Kalau sudah seperti ini, jangan dulu emosi, apalagi langsung mencanangkan kata putus! Anda berdua juga harus menyadari, mungkin dia dapat info dari orang yang salah. Atau juga mungkin karena saking kangennya sama kamu, akhirnya dia jadi punya pikiran yang ngga-ngga.

4. Beri pengertian padanya, kalian sudah lama terpisah dan jarang bertemu.
Jadi, kenapa nggak sesekali bertemu atau mengobrol tentang segala hal yang ingin sekali diketahui pasangan kamu. Sadari juga kemungkinan kalian sama-sama jenuh karena saling berjauhan dan nggak bisa curhat. Perlu diwaspadai juga, ada banyak "musuh" yang mungkin ingin melihat hubungan kamu berakhir. Yang pasti kamu harus waspada, namun tanpa melepas rasa percaya dan kesetiaan kamu.



sumber : http://willmen46.wordpress.com dan http://www.rileks.com


terUSKan Lah untuk LEBIh lengkap.......

MERANTAU, mungkinkah ini awal baru bagi dunia silat INDONESIA


Merantau adalah sebuah tradisi yang ada di Minangkabau, Sumatra Barat yang wajib dijalankan bagi setiap laki-laki yang tinggal di Minangkabau untuk pembelajaran diri. Tak terkecuali bagi Yuda (Iko Uwais), seorang pesilat Harimau. Ia harus merantau ke Jakarta, dan meninggalkan Minangkabau. Meski sang ibu, Wulan (Christine Hakim) melarangnya, tapi karena sudah bagian dari tradisi, maka Yuda tetap pergi meninggalkan ibunya, dan kakaknya Yayan (Donny Alamsyah) dengan tujuan menjadi guru silat. Dari Minangkabau yang tenang dan penuh kenyamanan, Yuda harus berhadapan dengan kerasnya kehidupan di Jakarta. Tak kunjung menjadi guru silat, nasib pun mempertemukan dirinya dengan Adit (Yusuf Aulia) dan Astri (Siska Jesika), kakak beradik yang akhirnya menjadi korban sebuah organisasi human trafficking, pimpinan Ratger (Mads Koudal). Yuda pun tergerak hatinya untuk membantu Astri dan adiknya.

Yuda pun harus berhadapan dengan organisasi mafia, dan ia harus melawan kaki tangan Ratger, Luc (Laurent Buson) dan Johni (Alex Abbad) dan anak buahnya. Demi sebuah kebebasan, Yuda bersama Astri dan Adit melarikan diri dari para preman-preman dan mucikari yang terus mengejar mereka.

MERANTAU bisa menjadi jawaban atas 'kekekeringan' film-film Indonesia yang bermutu tapi juga tidak meninggalkan unsur entertainment di dalamnya. Film yang disutradarai oleh Gareth Evans, sutradara asal Inggris berusaha mengangkat salah satu kebudayaan asli Indonesia, yakni pencak silat ke dunia internasional.

Sebelum menggarap MERANTAU, Gareth terlebih dahulu melakukan research ke seluruh Indonesia mengenai pencak silat, dan pilihannya jatuh kepada pencak silat Harimau asal Minangkabau. Sebagai film dengan genre drama action, MERANTAU menyuguhkan adegan-adegan penuh action yang belum pernah ditayangkan di film laga lokal.

Dari sisi sinematografi, Gareth mampu menampilkan tontonan yang apik meski dengan budget 'terbatas', sekitar 15 miliar rupiah. Alhasil, adegan kejar-kejaran dan perkelahian melewati gang-gang sempit dan bahkan adegan ketika Yuda berkelahi di atas tumpukan-tumpukan bambu, terlihat sangat apik. Tak heran jika sebelum premier di Tanah Air, film ini telah mendapatkan standing applaus saat diputar di ajang film internasional di Korea dan Jogya beberapa waktu lalu.

Selain untuk mengangkat pencak silat, yang merupakan budaya asli Indonesia ke dunia internasional, MERANTAU ingin mengajak semua generasi muda Indonesia lebih mencintai dan bangga terhadap budaya asli Indonesia. Karena sesungguhnya, budaya asli Indonesia harus dipertahankan. Jika orang luar saja tertarik untuk membuat film dengan latar belakang budaya Tanah Air, kenapa kita yang lahir di Indonesia justru tidak bangga dengan budaya milik kita sendiri?

Pemain: Iko Uwais, Siska Jesika, Christine Hakim, Donny Alamsyah, Yusuf Aulia, Laurent Buson, Alex Abbad, Mads Koudal.


terUSKan Lah untuk LEBIh lengkap.......

Saturday, 29 August 2009

CARA UNIK MILITER CHINA MELAKSANAKAN SHALAT FAJAR

Salah seorang da’i duduk bersimpuh di depan seorang Syaikh, ia menceritakan pengalaman dakwahnya ketika bertugas bersama-sama dengan tentara China yang ditempatkan di Teluk, saat perang Teluk yang ke tiga.Sang Syaikh menundukkan kepalanya dengan hidmat mendengarkan kisah da’i tersebut. Ia memulai ceritanya ketika sekelompok pasukan tentara China berada di Utara Mamlakah (Saudi), tentunya kami selaku du’at ilallah mengenalkan kepada mereka tentang ajaran Islam dan berusaha menyelamatkan mereka dari gelap-gulitanya kejahiliyahan kemusyrikan dan kedzaliman, dari penyembahan Budha, Kunfucius, dan bentuk berhala-berhala lainnya, berubah menjadi penyembah Allah Dzat yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

Sungguh, Allah swt memberi pintu kemudahan dalam proses dakwah kami tersebut. Tidak sedikit dari mereka yang kembali pada Islam. Kami pun mengajarkan kepada mereka secara bertahap rukun-rukun Islam dan mengenalkan kewajiban-kewajiban yang lain.

Dengan sembunyi-sembunyi mereka melaksanakan shalat pada waktunya tanpa sepengetahuan komandan atau atasanya… akan tetapi mereka menghadapi kesulitan di dalam melaksanakan shalat subuh, ketika komandan mereka mengetahui bahwa sekelompok pasukan berkumpul dalam satu kemah, agar bisa saling membangunkan sehingga tidak kesiangan. Mereka dipaksa untuk berpisah satu dengan lainnya.

Masing-masing mereka membawa jam “beker” untuk membangunkan dari tidur mereka. Akan tetapi ketika mereka sudah terbangun sebelum waktu fajar untuk persiapan shalat shubuh di awal waktunya, mereka dihalang-halangi oleh komandan dan ditutuplah jendela dan pintu kemah mereka…

Sekonyong-konyong mereka menemukan cara unik untuk bisa bangun tidur dan beralasan..! Sang Syaikh tertegun memperhatikan wajah da’i yang di kelilingi pasukan lainnya. Da’i tadi meneruskan, “Masing-masing mereka merencanakan untuk minun air sebelum tidur dalam jumlah yang banyak, agar bisa bangun dan keluar ke WC. Di sana ia melihat jam tangannya, dan mengetahui kapan waktu shalat subuh masuk. Jika waktu shalat subuh sebentar lagi, ia menunggu dan langsung shalat, jika belum masuk waktu fajar, ia minum air sejumlah kadar tertentu… demikian sampai bisa terbangun ketika waktu subuh.

Dengan pengalaman berkali-kali itu, masing-masing mereka akhirnya mengetahui kadar minum air yang tepat untuk bisa bangun. Jadilah masing-masing mereka bisa menunaikan shalah subuh tepat waktu…

Sampai di sini, da’i tadi memandangi wajah sang Syaikh, ketika itu berderailah air mata beliau tanda haru.

“…Mereka baru masuk Islam, cinta di hati mereka demikian kuat, ada apa gerangan?! Ya, karena mereka sebelumnya tahu kejahiliyahan dengan segala kerusakannya. Kemudian mereka mengenal Islam, merasakan kebahagiaannya, oleh karena itu mereka semangat di dalam mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan mereka sehari-hari, meskipun kondisi serba sulit.

Di mana kita, wahai umat Islam, dibandingkan dengan mereka?!!

Bahkan di antara kita, sangat disayangkan meninggalkan shalat subuh sama sekali, meskipun mendengar kumandang adzan, saat kondisi normal, bahkan sangat dekat dengan masjid. (Ibnu Muhammad Ali)

Diambil dari www.dakwatuna.com


terUSKan Lah untuk LEBIh lengkap.......

Sunday, 9 August 2009

ALIENS IN THE ATTIC', Makhluk Asing di Atas Loteng

KapanLagi.com - Pemain: Robert Hoffman, Ashley Tisdale, Carter Jenkins, Austin Butler

Awalnya, Stuart Pearson (Kevin Nealon) dan istrinya, Nina (Gillian Vigman) hanya ingin menghabiskan liburan bersama anak-anak mereka di rumah peristirahatan. Celakanya ada hal yang tak diduga Stuart dan Nina. Rumah peristirahatan mereka telah dihuni sekelompok makhluk dari planet lain.Empat alien bernama Skip, Assassin, Razor, dan Sparks yang datang lebih dulu mendiami lantai paling atas dari rumah peristirahatan keluarga Pearson di Maine. Tak ada yang tahu bahwa ada 'pendatang' dari planet lain sampai Tom Pearson (Carter Jenkins, Jake (Austin Butler) dan anak-anak lain menemukan kawanan alien ini.

Walaupun salah satu dari alien itu menunjukkan persahabatan, namun yang lain punya rencana jahat yang mengancam keselamatan keluarga Pearson. Untungnya, Tom dan Jake menyadari bahwa senjata milik para alien ini tak berpengaruh pada anak kecil dan kini tugas para anak-anak ini untuk menyelamatkan orang tua mereka dan seluruh penghuni bumi dari ancaman maut para 'tamu' dari dunia lain ini.

Generik. Itulah kesan pertama yang tertangkap dari cerita film ini. Bagaimana tidak, tak ada satu pun bagian dari cerita film ini yang bisa dibilang baru. Kisah yang ditawarkan sutradara John Schultz dari naskah karya Mark Burton dan Adam F. Goldberg ini bisa dibilang sama persis dengan cerita-cerita lain tentang kedatangan makhluk dari planet lain yang bermaksud menguasai bumi.

Tanpa usaha membuat ide lama itu jadi sesuatu yang fresh, target memasarkan film ini sebagai film keluarga jelas susah untuk dipenuhi. Untuk anak-anak mungkin kisah yang ditawarkan tak akan jadi masalah namun buat mereka yang tumbuh dengan kisah-kisah serupa, jelas film ini jadi sangat membosankan.

Parahnya lagi, naskah pun dibuat sangat sederhana sehingga tak ada kemungkinan buat para aktor dan aktris untuk menggali lebih jauh karakter yang mereka mainkan. Kalaupun akting para pendukungnya jadi terkesan biasa-biasa saja bisa jadi itu bukan sepenuhnya salah mereka juga. Namun terlepas dari itu, para pendukung film ini masih mampu tampil cukup meyakinkan.

Jadi, satu-satunya yang tertinggal adalah special effect dan celakanya bagian ini pun tak mampu membuat film ini jadi sesuatu yang enak ditonton. Tak mengherankan jika 20th Century Fox, sebagai distributor film ini, memutuskan untuk tidak membuat screening untuk film ini. Jelas mereka takut para kritikus akan membantai habis film ini dan pupuslah sudah peluang mereka untuk mengembalikan modal awal. (kpl/roc)



terUSKan Lah untuk LEBIh lengkap.......